Arsip

Archive for the ‘Autisma’ Category

Mengajarkan Konsep Berhitung (matematik) pada Penyandang Autisma



TUJUAN
1. Membangun kemampuan akademik
2. membangun kemampuan pemahaman matematik
3. Mempersiapkan pemahaman dari pemecahan masalah matematik dalam kehidupan sehari-hari.
4. Membangun dasar pemahaman konsep uang

FASE 1
Permainan konsep dasar matematik

a. Stacking ring dan Nesting cup.
Merupakan permainan menyusun gradasi cincin dan menyusun gradasi gelas/kotak dari yang terbesar sampai yang terkecil.
b. Menyusun gradasi balok dari tamplate 2-D

FASE 2
Menyamakan/mengelompokkan kartu bergambar konfigurasi.

a. mengelompokkan kartu- kartu konfigurasi (1-5), gambar dan konfigurasi sama
b. mengelompokkan kartu konfigurasi gambar berbeda, namun konfigurasi tetap sama
c. mengelompokkan kartu konfigurasi gambar sama, konfigurasi berbeda
d. mengelompokkan kartu konfigurasi gambar dan konfigurasi berbeda.
e. perkenalkan (6-10)

FASE 3
Menyamakan kartu konfigurasi dengan angka.

Berikan perintah “ samakan….satu (1-5)” Anak menyamakan angka satu dengan kartu bergambar 1 hati, menyamakan angka 2 dengan kartu bergambar 2. lanjutkan 6-10 apabila anak sudah memahami 1-5 (bila anak memiliki masalah koordinasi oral motor dan bicara lanjutkan ke fase 5)

FASE 4
Menghitung 1-10 (menhitung dari kiri ke kanan, satu persatu).
Letakkan beberapa objek, kemudian perintahkan anak “hitung”, Responsnya adalah anak menghitung dan menyebutkan angkanya.

FASE 5
Menanyakan berapa banyak benda dalam kartu konfigurasi dengan angka.

Letakkan beberapa angka kemudian perlihatkan kartu konfigurasi kepada anak “berapa?”, Responsnya adalah anak memegang angka yang dimaksud.

FASE 6
Mengurutkan angka (sequence)

a. Letakkan beberapa angka, kemudian berikan perintah kepada anak “urutkan” Responsnya adalah anak mengurutkan angka pada papan/tamplate yang tersedia 1,2,3……
Setelah diurutkan buat latihan ini menyenangkan dengan menunjuk satu-persatu angka sambil menyebutkan angkanya (bila anak nonverbal, jangan terlalu dipaksakan untuk mengucapkan dengan sempurna. Apa bila tidak ada suara, selama anak mau menunjuk urutannya dengan benar dari kiri kekanan, tidak apa-apa)
b. sebelum/ sesudah (angka) dengan visual
c. sebelum/sesudah (angka) tanpa visual

FASE 7
Label angka

Lanjutkan fasi ini apabila anak tidak memiliki masalah koordinasi oral motor dan bicara. Berikan perintah kepada anak “berapa?”
Responsnya adalah anak menyebutkan angkanya.

FASE 8
Menghubungkan banyak benda dengan angka

Letakkan beberapa angka di depan anak, kemudia berikan beberapa benda dan berikan perintah kepada anak “ada berapa?”
Responsnya adalah anak menghitung bendanya satu persatu kemudian mengambil/menyamakannya dengan angka yang dimaksud.
Untuk anak non verbal apa bila kesulitan menghitung berikan bantuan dengan cara kita susun bendanya membentuk suatu konfigurasi yang sudah dipahami oleh anak.

FASE 9
Buat _________

Letakkan sejumlah benda di samping anak. Kemudian berikan perintah “Buat …(1-5)”
Atau bisa juga kita berikan perintah bersamaan dengan memberikan kartu angka yang dimaksud. Hal ini dapat kita pakai untuk menghubungkan angka dengan jumlah benda.
Responsnya adalah anak mengambil/menghitung benda sesui dengan yang dimaksudkan.
Pada anak nonverbal, tidak apa-apa apabila anak responsnya adalah menyusun kedalam bentuk suatu konfigurasi.

FASE 10
Buat vs “tambah (+ )”

FASE 11
Buat vs “kurangi ( – )”

FASE 12
Menghitung dengan kelipatan

Ini merupakan dasar dari perkalian. Banyak sekali cara dalam mengajarkan hal ini supaya anak lebih tertarik. Sebagai contoh adalah dengan bantuan visual. Gunakan kertas sebagai tamplate, dimana pada kertas tersebut kita buat kotak-kotak. Kotak-kotak tersebut nantinya kita isi dengan benda-benda kecil sesuai dengan kelipatan yang kita mau (2, 4, 6, 8, 10….dst.), bila perlu kita tambahkan angka dibawah kotaknya.

FASE 13
Dasar pembagian

Sebagai contoh; 12 : 4 =
Perintahkan kepada anak untuk mengambil 12 benda, kemudian perintahkan untuk menyediakan 4 tempat (piring, box, dsb). Perintahkan kepada anak untuk membagi benda tersebut kedalam 4 tempat tadi satu per satu. Kemudian tanyakan berapa benda yang terdapat pada tiap-tiap tempat tadi

Ini hanya merupakan salah satu cara penanganan saja, jangan terlau dijadikan sebagai patokan. Masih banyak cara yang kita buat sesuai dengan ketertarikan ataupun kemampuan anak. Beberapa cara dapat kita lakukan dengan;
1. menggunakan balok hitung (quitionair root)
2. menggunakan jari (apabila anak tidak memiliki masalah pada fine motor)
3. menghafal perkalian/pembagian dari kartu perkalian (seperti pada metode KUMON). Hal ini lebih baik diajarkan ketika anak sudah menguasai dasar tambah dan kurang. Konsep lebih penting daripada anak hanya menghafal.
4. batang hitung dengan koding warna.

Kategori:Autisma